Blog

  • Gasperini Tak Janjikan Roma Langsung Scudetto

    Gasperini tak janjikan Roma langsung scudetto saat konferensi pers perdananya sebagai pelatih AS Roma pada Selasa (17/6/2025). Ia memilih untuk menetapkan target yang realistis di musim pertamanya bersama Giallorossi.

    Manajemen Roma menunjuk Gian Piero Gasperini sebagai pelatih utama setelah kepergian Claudio Ranieri. Pelatih berusia 67 tahun ini menandatangani kontrak hingga 2028 dan siap menangani Paulo Dybala serta rekan-rekannya di musim baru.

    Dalam konferensi pers, Gasperini menyampaikan bahwa Roma belum memiliki kapasitas untuk langsung bersaing memperebutkan gelar Serie A.

    Gasperini Tak Janjikan Roma Langsung Scudetto
    https://www.goal.com/en-in/lists/atalanta-slammed-appointing-worst-manager-ivan-juric-gian-piero-gasperini-southampton-spell/blt003c2cb85afe91b1

    “Hasil terbaik adalah lolos ke Liga Champions. Sekarang ini, Roma tidak bisa meraih scudetto, tapi Anda tidak pernah tahu,” ujar Gasperini seperti dikutip dari Sky Sport Italia.

    Lebih lanjut, Gasperini menyebut prioritas utamanya adalah memperkuat skuad secara menyeluruh. Ia ingin membentuk inti tim yang solid, dengan tambahan pemain berkualitas dari level nasional maupun internasional.

    “Bagi saya, targetnya adalah bikin tim ini lebih kuat, dengan lebih banyak pemain nasional dan internasional yang sekarang ini tidak kami miliki. Kami harus menciptakan inti yang kuat dan punya keberlanjutan,” katanya.

    Pernyataan Gasperini menjadi sinyal bahwa proyek jangka panjang tengah dirancang di Roma. Meski tekanan suporter tentu besar, pelatih berusia 67 tahun itu lebih memilih pendekatan realistis dan membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan klub.

    Dengan pendekatan tersebut, Gasperini tak janji Roma langsung scudetto, namun ia membawa visi yang jelas: mengembalikan Roma ke papan atas sepak bola Italia dan Eropa secara bertahap.

    Dengan dukungan manajemen dan fans, Gasperini berharap dapat mengembalikan kejayaan Roma secara bertahap, dimulai dengan membangun pondasi tim yang tangguh dan kompetitif.

    Kel.12

    1. Muhammad Faiz 2211501776
    2. Moch Noor Abdillah 2211501040
    3. Sufyan Fauzan 2211501594
    4. Raihan Zian Luthfi 2211500059

    Baca Juga Artikel Kami yang Lain!

  • Maman Abdurrahman Pensiun, Langsung Gabung Tim Pelatih Persija

    Maman Abdurrahman Pensiun Langsung Gabung Tim Pelatih Persija
    https://www.bola.com/indonesia/read/5263963/foto-deretan-pemain-berusia-senja-di-bri-liga-1-20222023?page=1

    Maman Abdurrahman pensiun, Langsung Gabung Tim Pelatih Persija. Mantan bek andalan Persija Jakarta ini langsung dipercaya untuk bergabung sebagai staf pelatih di tim usia muda Persija.

    Berakhir sudah perjalanan panjang Maman di lapangan hijau di usianya yang kini sudah menginjak 43 tahun. Mengawali karier di Persijatim Solo FC (kini Sriwijaya FC) pada 2001, Maman menjalani karier yang cukup luar biasa.
    Maman Abdurrahman merupakan salah satu dari sedikit pemain belakang yang pernah meraih penghargaan pemain terbaik di era Liga Indonesia, tepatnya pada musim 2006. Penampilan ciamiknya di lini belakang juga membuat Maman sebagai langganan Timnas Indonesia di usia emasnya dari 2004 – 2010.

    Maman Abdurrahman Pensiun dengan meninggalkan warisan prestasi yang membanggakan. Ia merupakan salah satu dari sedikit pemain belakang yang pernah meraih penghargaan pemain terbaik di era Liga Indonesia, tepatnya pada musim 2006. Penampilan ciamiknya di lini belakang juga membuat Maman menjadi langganan Timnas Indonesia di usia emasnya dari 2004–2010.

    Ia merupakan bagian dari skuad Timnas Indonesia yang menjadi runner-up Piala AFF 2010. Termasuk juga ketika Timnas Indonesia tampil di Piala Asia 2007 saat Indonesia menjadi tuan rumah bersama Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

    Bersama Timnas Indonesia, Maman pernah mencicipi tampil melawan tim-tim kuat dunia. Salah satunya Uruguay pada Oktober 2010.

    Di level klub, Maman paling sukses bersama Persija. Bersama tim ibu kota, ia menjuarai Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Piala Menpora 2021.

    Setelah perannya di Persija mulai berkurang, pemain yang di kala mudanya dikenal dengan rambut gondrong itu akhirnya pindah ke PSPS Riau. Sayangnya, Maman gagal membawa PSPS promosi dan memutuskan gantung sepatu setelah berakhirnya Liga 2 musim 2024/25.

    Namun, Maman tak perlu menunggu lama untuk kembali ke dunia sepak bola. Tawaran menjadi pelatih tim muda Persija langsung datang, menandai babak baru dalam kariernya setelah pensiun sebagai pemain sepak bola profesional.

    Kel.12

    1. Muhammad Faiz 2211501776
    2. Moch Noor Abdillah 2211501040
    3. Sufyan Fauzan 2211501594
    4. Raihan Zian Luthfi 2211500059

    baca juga

    Swansea City Melepas Nathan Tjoe-A-On karena Jarang Bermain

  • Swansea City Melepas Nathan Tjoe-A-On karena Jarang Bermain

    Swansea City secara resmi melepas Nathan Tjoe-A-On karena pemain ini jarang mendapat menit bermain. Klub memutus kontrak bek muda Indonesia itu setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kontribusinya sepanjang musim. Pada hari Selasa, pihak manajemen mengumumkan keputusan ini kepada publik.

    Alasan Swansea City Melepas Nathan Tjoe-A-On

    Pelatih Michael Duff lebih memilih bek tengah yang berpengalaman untuk memperkuat lini belakang, sehingga Nathan kesulitan masuk ke dalam skuad utama. Selain itu, manajemen klub juga berusaha menghemat anggaran agar bisa merekrut pemain baru yang sesuai dengan kebutuhan tim.

    Meskipun Nathan memiliki potensi besar, waktu bermainnya yang terbatas menyulitkannya untuk berkembang. Karena itu, manajemen memutuskan untuk menghentikan kontraknya lebih awal.

    Nathan Tjoe-A-On, yang bergabung dengan Swansea City pada 2022, mengalami penurunan waktu bermain yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Minimnya kesempatan yang diberikan kepada bek tengah Indonesia ini menjadi faktor utama mengapa Swansea lepas Nathan dari skuad utama mereka.

    Persaingan Ketat dan Minimnya Waktu Bermain

    Sejak awal 2023, Nathan semakin jarang tampil di lapangan. Statistik mencatat bahwa dia hanya bermain dalam delapan pertandingan musim ini dan total waktunya kurang dari 400 menit. Hal ini menunjukkan bahwa dia tidak lagi menjadi pilihan utama pelatih.

    Perjalanan Nathan di Swansea City

    Nathan Tjoe-A-On bergabung dengan Swansea City pada Januari 2022 setelah klub membelinya dari PEC Zwolle. Di musim pertamanya, dia sempat mendapat cukup banyak kesempatan bermain dan tampil sebagai starter dalam beberapa laga penting.

    Namun, cedera yang dia alami pada pertengahan 2023 memengaruhi penampilannya. Setelah sembuh, Nathan tidak bisa merebut kembali posisinya karena pemain lain tampil lebih konsisten.

    Dampak Bagi Karier Nathan

    Keputusan Swansea ini membuka peluang bagi Nathan untuk mencari klub baru dan memulai kembali kariernya. Banyak pengamat menilai bahwa dia masih memiliki potensi untuk berkembang, asalkan mendapat kesempatan bermain yang lebih baik di tempat lain.

    Kel.12

    1. Muhammad Faiz 2211501776
    2. Moch Noor Abdillah 2211501040
    3. Sufyan Fauzan 2211501594
    4. Raihan Zian Luthfi 2211500059

  • PSMS Medan Menjadi Representasi Anak Muda Sumatra Utara

    Klub Tradisional yang Tetap Modern

    PSMS Medan telah lama dikenal sebagai klub bersejarah di Indonesia. Namun, lebih dari sekadar tradisi, PSMS Medan menjadi representasi anak muda—mewakili semangat, kerja keras, dan identitas lokal yang kuat. Klub ini membawa filosofi “juang pantang mundur” yang sangat relevan dengan semangat generasi muda masa kini.

    Di tengah dominasi klub-klub modern, PSMS tetap bertahan dengan karakter khas Medan yang berani, keras, tapi tetap solid. Para pendukungnya, yang sebagian besar generasi muda, terus menjaga nyala semangat klub ini di stadion dan media sosial.

    psms medan menjadi representasi anak muda
    https://www.antaranews.com/berita/4469733/psms-medan-kalahkan-persikota-1-0

    Sejarah PSMS Medan: Dari Legenda ke Simbol Perubahan

    Awal Berdiri dan Era Kejayaan

    PSMS didirikan pada tahun 1950 dan langsung menunjukkan taringnya sebagai kekuatan sepak bola nasional. Pada era 1950–1980-an, PSMS mendominasi dengan filosofi permainan keras tapi bersih, dikenal dengan istilah “Rap-rap” yang kini menjadi bagian dari kultur Medan itu sendiri.

    Kebangkitan dan Tantangan di Era Modern

    Dalam dua dekade terakhir, PSMS mengalami pasang surut. Namun, berkat dukungan para fans muda dan kreativitas pengelola baru, klub ini terus bergerak maju. Mereka tidak hanya berbenah secara teknis, tapi juga mulai membangun identitas baru sebagai wadah ekspresi generasi muda Sumatra Utara.


    PSMS Medan dan Basis Suporter Anak Muda

    Gairah Suporter Muda Kota Medan

    Generasi muda di Medan menjadikan PSMS sebagai lebih dari sekadar klub sepak bola. Mereka datang ke stadion bukan hanya untuk menonton, tapi juga untuk menunjukkan identitas, solidaritas, dan kebanggaan terhadap kota mereka.

    Komunitas suporter seperti SMeCK Hooligan dan Kampoeng Selatan terus merekrut dan menggerakkan energi anak muda melalui koreografi, nyanyian, hingga aksi sosial. PSMS berhasil menjadi sarana positif yang membentuk karakter dan kepedulian sosial para penggemarnya.

    Media Sosial dan Branding Khas Anak Muda

    Di tengah arus digital, PSMS aktif di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Klub ini menggunakan gaya bahasa yang dekat dengan kalangan muda, serta menampilkan konten kreatif yang menghibur dan mengedukasi. Upaya ini memperluas jangkauan PSMS ke luar Medan, bahkan menjangkau diaspora Sumatra Utara di seluruh dunia.


    Talenta Muda Lokal dan Identitas Daerah

    Mewadahi Pemain Muda Potensial

    PSMS tak hanya mencerminkan anak muda, tetapi juga mewadahi dan mencetak talenta muda lokal. Melalui pembinaan usia dini, klub ini membuka jalan bagi anak-anak muda Medan untuk bermimpi menjadi pesepak bola profesional. Banyak alumni PSMS yang kini bermain di klub-klub top nasional.

    Identitas Lokal dalam Sepak Bola Nasional

    Dengan tetap mempertahankan nama “Medan” dan menggunakan atribut khas daerah, PSMS menjadi pengingat bahwa kekuatan lokal bisa bersaing di level nasional. Klub ini menjaga budaya Batak, Melayu, dan budaya urban Medan tetap hidup di tengah kompetisi profesional.


    Harapan dan Masa Depan PSMS Medan sebagai Ikon Anak Muda

    PSMS terus bergerak maju dengan membawa spirit anak muda: penuh semangat, adaptif, dan inovatif. Target mereka bukan hanya promosi ke Liga 1, tetapi juga menjadi model klub yang dekat dengan komunitas dan menjadi ikon kultural anak muda Indonesia bagian barat.

    Dengan infrastruktur yang mulai berkembang, sinergi dengan pemerintah, dan dukungan tanpa henti dari para generasi muda, PSMS siap bangkit sebagai klub besar yang modern, tanpa meninggalkan akar tradisionalnya.

    Baca Artikel Kami yang Lain!

    Kel.12

    1. Muhammad Faiz 2211501776
    2. Moch Noor Abdillah 2211501040
    3. Sufyan Fauzan 2211501594
    4. Raihan Zian Luthfi 2211500059
  • Klub Tottenham Hotspur Menduduki London Utara

    Mengenal Klub Tottenham Hotspur Lebih Dekat

    Klub Tottenham Hotspur menduduki London Utara sebagai salah satu kekuatan paling berpengaruh dalam sepak bola Inggris. Klub ini mengusung gaya bermain menyerang dan membangun basis penggemar yang sangat loyal. Spurs tumbuh dari tim lokal menjadi simbol global yang penuh semangat dan sejarah.

    Sejak berdiri pada tahun 1882, Tottenham membawa kebanggaan komunitas ke setiap pertandingan. Mereka tampil konsisten di berbagai kompetisi, baik di liga domestik maupun di kancah Eropa.

    Dengan semboyan “Audere est Facere” (Berani adalah Melakukan), klub ini menginspirasi jutaan penggemar lewat filosofi permainan atraktif dan upaya berkelanjutan dalam mengembangkan pemain muda.

    klub tottenham hotspur menduduki london utara
    https://www-premierleague-com.translate.goog/news/4076780?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=imgs

    Sejarah dan Perjalanan Klub Tottenham Hotspur London Utara

    Awal Berdiri dan Masa Keemasan

    Tottenham menorehkan sejarah dengan menjadi klub pertama di abad ke-20 yang meraih FA Cup pada tahun 1901 sebagai tim non-liga. Di bawah kepemimpinan manajer legendaris Bill Nicholson, Spurs menyapu gelar ganda (Liga dan FA Cup) pada musim 1960–61. Prestasi tersebut memperkuat identitas mereka sebagai klub papan atas Inggris.

    Perjalanan Menuju Era Modern

    Spurs terus meningkatkan performa di era modern. Mereka menantang dominasi tim besar lain dan menembus final UEFA Champions League 2018–19, sesuatu yang hanya sedikit klub Inggris capai. Meskipun belum mengangkat trofi besar dalam dua dekade terakhir, Tottenham berhasil mempertahankan posisinya di papan atas Premier League secara konsisten.

    Stadion Tottenham dan Loyalitas Suporter Global

    Dari White Hart Lane ke Tottenham Hotspur Stadium

    Selama beberapa dekade, Spurs menjadikan White Hart Lane sebagai markas utama. Namun pada 2019, mereka memulai era baru dengan menempati Tottenham Hotspur Stadium, sebuah stadion berkapasitas lebih dari 62.000 tempat duduk yang dilengkapi teknologi canggih. Stadion ini menawarkan pengalaman menonton kelas dunia dan memperkuat identitas global klub.

    Loyalitas Suporter yang Tak Tertandingi

    Tottenham membangun komunitas suporter yang solid dan tersebar di berbagai benua. Ribuan penggemar mendukung mereka dari Asia, Amerika, hingga Afrika. Klub ini terus melibatkan fans melalui media sosial dan acara komunitas, memperluas pengaruhnya jauh melampaui Inggris.

    Filosofi Bermain dan Bintang Klub Sepanjang Masa

    Gaya Permainan Menyerang

    Tottenham selalu memprioritaskan gaya bermain menyerang dan penuh energi. Pelatih seperti Mauricio Pochettino dan Ange Postecoglou menerapkan filosofi permainan proaktif yang mencerminkan semangat klub. Mereka menekankan penguasaan bola, pressing tinggi, dan pengembangan pemain muda sebagai fondasi utama.

    Pemain-Pemain Ikonik dalam Sejarah Klub

    Beberapa pemain legendaris yang mengangkat nama Tottenham antara lain:

    • Jimmy Greaves – Mencetak gol terbanyak untuk Spurs selama bertahun-tahun dan menjadi ikon klub.
    • Harry Kane – Lulusan akademi yang memimpin tim sebagai kapten sekaligus menjadi top skor sepanjang masa klub.
    • Gareth Bale – Membawa kecepatan dan kreativitas luar biasa sebelum bergabung dengan Real Madrid.

    Ambisi Besar untuk Masa Depan

    Tottenham tidak hanya fokus pada hasil jangka pendek. Klub ini terus berinvestasi dalam infrastruktur, akademi, dan manajemen modern. Mereka menargetkan gelar Premier League pertama serta pencapaian lebih tinggi di level Eropa. Dengan strategi jangka panjang dan dukungan dari penggemar setia, Spurs siap menantang dominasi tim-tim elit lainnya.

    Kel.12

    1. Muhammad Faiz 2211501776
    2. Moch Noor Abdillah 2211501040
    3. Sufyan Fauzan 2211501594
    4. Raihan Zian Luthfi 2211500059